Polri menggelar Operasi Puri Agung 2024 guna mengamankan penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali 18-25 Mei 2024. Dalam operasi ini terdapat Satgas Pengawalan, Pengamanan Rute Perjalanan dan Parkir atau Walrolakir.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, terdapat 5 klaster untuk akomodasi yang harus dikawal. Kemudian pihaknya juga mengamankan 12 beat rute, baik itu dari bandara ke tempat akomodasi maupun dari akomodasi ke tempat-tempat main event, serta tempat parkir.
"Kemudian kami juga menambah beberapa tim TAA (traffic accident analysis) karena kita harus menjaga supaya betul-betul aman," kata Slamet di Bali, Sabtu (18/5/2024).
Slamet menambakan, pihaknya juga ada tim patroli urai sehingga apabila ada kepadatan bisa dievakuasi dan membentuk satu tim rekayasa lalu lintas, di mana kalau di Bali ini jalanan kecil tingkatnya padat sehingga perlu mempersiapkan rekayasa-rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus.
Untuk Satgas Walrolakir, kata Slamet, terdapat 2.446 personel yang terbagi menjadi 1.950 personel untuk pengamanan rute yang tergelar di 12 beat dan 342 personel buat pengawalan baik pengawalan VVIP, pengawalan VIP, maupun pengawalan delegasi.
"Sementara personel Satgas Parkir kita ada 56 personel," ujarnya.
Slamet menuturkan sesuai jadwal yang ia terima sudah ada 4 delegasi yang datang ke Bali pada malam tadi. Hari ini, informasinya ada 21 delegasi yang datang.
"Kami dengan pengerahan jumlah kendaraan baik itu listrik maupun fosil hampir mencapai 221 kendaraan sudah menempel dengan LO yang sudah disiapkan oleh panitia sehingga kunjungan-kunjungan kedatangan, kunjungan ke lokasi-lokasi side event sudah menempel semua, baik dengan roda dua maupun rangkaian penuh dan rangkaian pendek," katanya.
Lebih lanjut, Slamet mengatakan, pihaknya akan tetap mengatur dan memberikan imbauan-imbauan kepada masyarakat Bali dan para wisatawan daerah mana saja yang akan direkayasa lalu lintasnya. Hal ini dilakukan agar event WWF dan aktivitas masyarakat dan wisatawan tetap berjalan dengan baik.
"Kami berikan flyer-flyer pengumuman kepada masyarakat dan wisatawan sehingga semua kegiatan itu dapat berjalan dengan baik," katanya.
Seluruh kegiatan Satgas Walrolakir, lanjut Slamet, terpantau di Posko Lantas yang terkoneksi dengan Posko 91, sehingga pimpinan bisa melihat dan memantau pergerakan rombongan dan anggota yang bertugas.